Kebanyakan negara
melarang penjualan sperma ataupun sel telur. Tapi di Spanyol, transaksi donor
sperma dan sel telur merupakan hal yang wajar.
Banyaknya donor sperma
dan sel telur di Spanyol tak lepas dari kebijakan pemerintahnya yang
menyediakan imbalan bagi pendonor. Seperti yang dilansir surat kabar The
Guardian, tiap satu sel telur dihargai 900 euro atau sekitar Rp 10 juta.
Kebijakan ini membuat
Spanyol tak pernah kekurangan donor. Malah Spanyol memiliki predikat sebagai
tempat wisata kesuburan. Tak hanya surplus donor, Spanyol juga unggul dalam hal
teknologi inseminasi buatan.
Dibandingkan dengan
Inggris, Spanyol jauh lebih unggul dalam hal ini. Sebagai gambaran, pasangan
tak subur di Inggris harus menunggu selama 18 hingga 24 bulan agar mendapat
donor untuk inseminasi buatan. Itu pun tingkat keberhasilannya hanya 45 persen.
Sedangkan di Spanyol,
pasangan tak subur "hanya" disuruh menunggu selama lima bulan untuk
prosedur inseminasi buatan. Tingkat keberhasilannya juga lebih tinggi, sekitar
65 persen.
Soal harga pun
bersaing, ini karena banyaknya donor yang tersedia. Kalau dirata-rata, tiap
kunjungan hanya memakan biaya 9.000 euro atau sekitar Rp 100 juta. Bandingkan
dengan Inggris yang memakan biaya sekitar Rp 200 juta untuk prosedur
inseminasi.
Tak heran bila banyak
pasangan yang bermasalah dalam memiliki keturunan datang ke Spanyol untuk
mendapat donor. Nah, tertarik ke Spanyol?
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar