Perlu diwaspadai
adanya donor sperma, donor sel telur, donor embrio, pilihan gender dalam
kehamilan tanpa indikasi medis dan hamil titipan.
Pusat Riset Berbasis
Layanan Kesehatan Masyarakat Reproduksi dan Infertilitas harus lebih
mengembangkan teknik preimplantation diagnosis (PGD) untuk memilih embiro yang
baik, demi meningkatkan kehamilan dan mencegah cacat bawaan, stem sel dengan
tujuan pengobatan.
Soegiharto Soebijanto
(64) menegaskan hal itu, dalam pidato pengukuhan guru besar tetap dalam
Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu
(5/6/2010) kemarin di Salemba, Jakata.
"Dengan sudah
berhasilnya diciptakan gamet tiruan yaitu female sperm dan male
egg di luar negeri, tidak mustahil ilmu ini akan berkembang di tanah air
kita, dan akan ada permintaan kaum lesbian dan kaum homosex ingin memiliki
keturunan dari pasangannya. Rambu-rambu regulasi harus sudah disiapkan sebelum
masalahnya timbul," katanya.
Dalam pidato pengukuhan
bertajuk Bayi tabung di Indonesia Masa Kini dan Masa Mendatang, mengungkapkan,
jumlah pasangan subur di Indonesia kurang lebih 40 juta, terdapat sekitar 6
juta pasangan yang infertil. Sekitar 30 persen dari kasus infertil memerlukan
layanan bayi tabung atau teknik reproduksi berbantu (TRB).
Menurut Soegiharto,
biaya pelayanan bayi tabung di Indonesia sekitar Rp50 juta, jauh lebih murah
dibanding bayi tabung di luar negeri, yang mencapai sekitar Rp369 juta di
Amerika Serikat, Rp360 juta di Inggris, dan sekitar Rp220 juta di Skandinavia.
Biaya akan meningkat seiring dengan meningkatnya usia istri. Sudah barang tentu
data ini berguna untuk mencegah masyarakat untuk tidak harus mencari pelayanan
bayi tabung hingga ke luar negeri.
Angka keberhasilan
pada usia 37 tahun adalah 27,4 persen dan tak ada angka kelahiran hidup pada
kelompok usia di atas 48 tahun. The Society for Assisted Reproductive
Technology (SART) pada tahun 2008 menyimpulkan, di Amerika Serikat angka
kelahiran hidup adalah 41,3 persen siklus dan 47,3 pe rsen per ET untuk psien
di bawah usia 35 tahun.
Sedangkan keberhasilan
setelah dilakukan 3 prosedur angka kelahiran hidup adalah 45-53 persen, setelah
dilakukan 6 kali prosedur TRB angka kelahiran hidup 51-71 persen. Angka
kelahiran hidup di Indonesia mencapai 25 persen, katanya.
Salah satu usaha
meningkatkan hasil dengan melakukan pengobatan sebelum stimulasi, dengan
pemberian pil kontrasepsi. Pil kontrasepsi, lanjut Soegiharto, terdiri dari
estrogen saja, progesteron saja atau kombinasi antara keduanya. Pengobatan awal
ini akan menekan produksi hormon endogen, supaya terjadi peningkatan respon
terhadap obat-obat stimulasi.
Asupan Vitamin A
Selain Soegiharto
Soebijanto, juga menyampaikan pidato pengukuhan sebagai guru besar tetap dalam
obstetri dan ginekologi, Fakultas Kedokteran UI, adalah Andrijono (57). Dia
menyampaikan pidato bertajuk Peningkatan Status Gizi Khususnya Vitamin A Salah
Sati Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Melalui Upaya Pecegahan Primer,
Sekunder, dan Tersier Mola Hidatidosa.
Andrijono mengatakan,
pencegahan primer mola hidatidosa merupakan pencegahan yang sangat penting,
karena pencehagan primer memberi keberhasilan yang efektif dan murah. Walaupun
untuk menetapkan bahwa asupan vitamin A sebagai pencegahan primer masih diperlukan
penguatan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
"Akan tetapi,
upaya memperbaiki asupan vitamin A merupakan salah satu dari langah yang mudah,
aman, dan murah untuk mempersiapkan kehamilan prima," tandasnya.
Sumber : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar